Jombang, Hobbykeren.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur gelar Sekolah Lapangan Iklim Operasional Provinsi Jawa Timur tahun 2023.
Tampak hadir Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur Anung Suprayitno, Asisten 3 Pemkab Jombang Subandriyah, Kepala Dinas Pertanian Jombang Muh.Rony beserta segenap petani se kabupaten Jombang. Bertempat di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang. Senin (22/5/2023)
Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati ketika sambutan menyampaikan bahwa keberadaan sekolah iklim yang diadakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur benar-benar bisa meningkatkan produktifitas dari tanaman yang ditanam oleh para petani, tentunya kerjasama dan bimbingan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR-RI Sadarestuwati ketika membuka Kegiatan Sekolah Iklim yang bertempat di Ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Senin (22/5/23)
” Saya titipkan petani-petani Jombang kepada Kepala Dinas Pertanian Jombang agar bisa memberikan yang terbaik untuk mereka, semoga petani Jombang terus berjaya dan tidak patah semangat dan saya berharap keberadaan sekolah iklim yang diadakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur benar-benar bisa meningkatkan produktifitas dari tanaman yang ditanam oleh para petani, tentunya kerjasama dan bimbingan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, ” tuturnya.
Ditempat sama, Kepala Stasiun Dermatologi Jawa Timur Anung Suprayitno ketika diwawancara menyampaikan untuk menguatkan kapasitas petani yang sadar pentingnya cuaca dan iklim, dihadirkan dalam Sekolah Lapangan Iklim.
Sekolah lapangan iklim sendiri ada beberapa model. Diantaranya, model sosialisasi tematik, model sekolah lapangan iklim operasional dan tahap 3. Jadi, nanti ada demplot yang mengawal petani sekitar 4 bulan mulai dari tanam, pertemuan 10 hari hingga panen.
“Didalamnya, memang kami mendiseminasikan farmasi cuaca dan iklim. Bagaimana juga petani selain paham tapi juga mengetahui cara mengakses informasi iklim dengan mudah,” ungkapnya
Selain itu, materi yang disampaikan dalam Sekolah Lapangan Iklim salah satunya dari pengantar cuaca dan iklim. Materi tersebut mengedukasi petani dalam memahami cuaca dan iklim. Seperti pengamatan sederhana untuk mengukur curah hujan menggunakan alat-alat yang sederhana dan mudah dijumpai, memahami informasi cuaca dan iklim, memahami makna dari gambar-gambar, informasi dan sebagainya yang disampaikan oleh BMKG.
“Tidak kalah penting adalah bagaimana informasi yang disampaikan oleh BMKG, petani bisa mengakses kemudian mengkolaborasikan mulai dari cuaca jangka panjang hingga cuaca jangka pendek,” jelasnya.
Harapannya, kegiatan budidaya tanaman pangan, tanaman hortikultura (umumnya buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias) dan tanaman perkebunan yang dilakukan petani, terkait kegagalan panen, risiko tanaman terhadap perubahan iklim cuaca ekstrem dan sebagainya dapat diminimalisir lebih awal.
“Kami berharap ada kolaborasi intens antara BMKG dengan Pemda Kabupaten Jombang karena memang kegiatan kami (Sekolah Lapangan Iklim) ini yang di akomodir BMKG cukup terbatas. Sementara, kapasitas atau banyaknya petani dan sebagainya itu juga sangat banyak dan sangat luas wilayahnya. Semoga kita bisa berkolaborasi kedepannya. Artinya maju bersama BMKG dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, terutama Dinas Pertanian,” pungkasnya.(tyas)