Jombang, Hobbykeren.com – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menggelar kegiatan sekolah lapang yang diikuti kurang lebih 20 orang petani di Desa Glagahan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada hari Senin (19/06/2023). Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta sekolah lapang terus berinovasi di bidang pertanian, khususnya bagi petani padi. Jum’at (07/07/2023).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much Rony, melalui Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian, Eko Purwanto ketika diwawancara menyampaikan bahwa saat ini kegiatan sekolah lapang terkait penanaman padi.
“Tujuan diadakannya sekolah lapang untuk menerapkan teknologi terbaru di bidang pertanian terutama penanaman padi guna meningkatkan produktivitas padi,” ujarnya.
Lanjutnya,di Kecamatan Perak terdapat beberapa lokasi yang mengalami Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) seperti tikus dan wereng. Diharapkan, para petani padi mampu mengendalikan awal menaman padi.
“Langka-langkahnya yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, diantaranya melakukan 12 kali pertemuan sama seperti sekolah pada umumnya. Yaitu ada pelatih dan pesertanya berasal dari para petani. Dalam sekolah lapang petani ini diikuti 20 petani dan diajari berbagai macam materi terkait teknologi pertanian,” tuturnya.
Menurut Eko, sekolah lapang pertanian ini merupakan metode terbaik karena bisa mengintruksikan teknologi. Di dalam sekolah pertanian ini dikemas secara lengkap sebab terdapat teori, praktek serta bantuan berupa fasilitas.
“Tidak hanya sekedar sekolah saja, petani akan kita ajak bersama-sama untuk meningkatkan produksi padi dan akan diberikan bantuan berupa agen hayati beveria bassiana 150 liter, agen hayati trichoderma 150 liter, benih padi A spesifikasi spesifikasi: SS 375 kg, bokashi/pupuk organik 10.000 kg dan pupuk organik cair 150 liter. Setelah petani mendapat bantuan, nanti pelatih atau penyuluh pertanian akan mendampingi petani dalam menjalankan budidaya padi,” terang Eko.
Sementara respon para petani sangat antusias dengan diadanya sekolah lapang ini. Dan pendanaan Sekolah lapang ini bersumber dari APBD. Di sini, diharapkan petani mampu untuk mengembangkan ketrampilan diri serta meningkatkan kesejahteraannya melalui produksi padinya.
“Kunci suksesnya petani harus mengikuti secara tertib, meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini, baik dari teori maupun prakteknya. Tentu, tidak hanya sekedar sekolah, tetapi petani mempunyai keinginan dan mampu menerapkan di desa masing-masing teknologi yang telah diajarkan di sekolah lapang sehingga tujuan kita bisa tercapai,” pungkasnya.(tyas)