Jombang, Hobbykeren.com – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab hadiri Pembukaan Pendidikan Kader Ulama Perempuan (KUP) dengan mengambil tema ” Mendakwahkan Pemahaman Islam Berwawasan Kebangsaan dan Berkemanusiaan” dengan narasumber Hj. Masruroh Wahid, Restu Novi dan Hj. Nor Choidah.
Tampak hadir Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia ) Propinsi Jawa Timur Hj. Masruroh Wahid, Ketua PPRK (Pemberdayaan Perempuan,Remaja dan Keluarga) Propinsi Jawa Timur Hj. Udji Aisyah dan peserta Pendidikan KUP. Bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Jombang. Jum’at (8/9/2023).
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab ketika sambutan menyampaikan terimakasih kepada MUI dan PPRK propinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan kegiatan KUP di Kabupaten Jombang.
“Kepemimpinan perempuan sangat esensial bagi kesejahteraan bangsa, bahkan dunia. Hal ini perlu terus menerus kita gelorakan dan gaungkan, sehingga tertanam menjadi persepsi yang melekat di dalam masyarakat,” tutur Bupati Mundjidah.
Pemerintah kabupaten Jombang selalu berupaya mengintegrasikan pembangunan gender dengan ke cara dalam arus memposisikan perempuan sebagai subjek pembangunan dan meminimalkan faktor kendala yang dihadapi perempuan, sehingga kepemimpinan perempuan dapat terwujud,imbuhnya.
Selain itu, pemerintah kabupaten Jombang juga berupaya mengubah pandangan meningkatkan masyarakat yang kapasitas, dan bias gender, peningkatan produktivitas kerja perempuan di segala bidang. dalam menghadapi tantangan global diperlukan kepemimpinan perempuan yang visioner, inovatif, kemampuan manajemen yang baik untuk menuju Indonesia emas.
“Saya mengapresiasi berbagai kerja nyata yang dilakukan komisi pemberdayaan perempuan, remaja, dan keluarga bagi peningkatan taraf hidup perempuan Indonesia. Saya juga berpesan kepada para pemimpin perempuan untuk selalu membawa perspektif perempuan dalam setiap program, keputusan, dan kebijakan yang diambil, menjadi panutan bagi perempuan agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik pula, serta berperan dalam berbagai pilar pembangunan baik akademisi, dunia usaha, maupun media,” ungkap Bupati.
Melalui program Pendidikan Kader Ulama Perempuan (KUP) kita berharap akan lahir kader ulama dan pemimpin perempuan yang tidak hanya memegang teguh ajaran agama, tetapi juga berperan dalam terpengaruh oleh stigma masyarakat.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan kader ulama perempuan di era modern yang penuh tantangan ini, para kader harus terus meningkatkan kegiatan-kegiatannya. Hal ini agar bisa lebih dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Untuk itu, berbagai gagasan, inovasi dan kreatifitas perlu digalakkan guna meningkatkan dan mengembangkan kapasitas diri.
“Saya yakin dalam institusi pendidikan berbasis keagamaan tolak ukur keberhasilannya tidak semata dilihat dari tingginya penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi namun juga menyangkut keimanan dan ketaqwaan yang tercermin dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat berharap agar para kader perempuan dapat lebih meningkatkan perannya, khususnya dalam penanaman dan pemahaman nilai keagamaan, artinya, nilai-nilai ajaran tersebut tidak hanya secara tekstual saja, namun juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat,” pungkasnya.(tyas)