Nahdlatul Ulama Identik Dengan KH Abdul Wahab Chasbullah

106

Jombang, Hobbykeren.com – Bupati Mundjidah Wahab membuka Seminar Internasional dengan mengambil tema ” Kepeloporan KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam Komite Hijaz dan pengaruhnya terhadap dunia Keislaman. ”

Tampak hadir Ketua umum yayasan pondok pesantren Bahrul Ulum, ketua majelis pengasuh pondok pesantren Bahrul ulum, pengurus yayasan pondok pesantren Bahrul ulum, Mun’im Dz,Prof. Dr. KH. Asep Abdul Chalim, KH. Zulfa Mustofa, KH Zuhairi Misrawi (duta besar RI untuk Tunisia), Dr. KH. Abdul Aziz Ahmad (dubes RI untuk kerajaan Saudi Arabia selaku narasumber), para Kyai dan alim ulama keluarga besar Al Maghfirullah KH. Abdul Wahab Chasbullah. Bertempat di Pendopo kabupaten Jombang. Minggu (04/02/2023).

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab ketika sambutan menyampaikan atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah kabupaten Jombang mengucapkan selamat datang kepada KH.Dz.Prof Dr. KH. Asep Abdul Halim, KH. Zulfa Mustofa, Kyai Zuhairi Misrawi, Dr.KH Abdul Aziz Ahmad di kabupaten Jombang.

“Mudah-mudahan semua dapat menambah eratnya tali silaturahim dalam menjalankan ukhuwah islamiyah di antara kita semua. KH. Wahab Chasbullah merupakan salah satu ulama besar di Indonesia dan juga merupakan inspirator pendiri dan penggerak Nahdlatul ulama, serta pahlawan nasional yang mempunyai visi untuk menegakkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat melalui prinsip ahlussunnah Wal jamaah,”ujar Bupati.

Lanjutnya, KH. Abdul Wahab Chasbullah terus secara konsisten memperjuangkan agama Islam dan syiar Islam di Indonesia semasa hidupnya. Ketokohan dalam bidang agama dan pendidikan keagamaan tidak hanya dikenang dalam lingkup keluarga, maupun mereka yang pernah menimba ilmu agama kepada beliau semasa hidupnya, tetapi sudah menjadi wasiat dan nilai hikmah bagi kita semua untuk berkewajiban turut berdoa dan bermunajat untuk kemuliaan beliau di sisi Allah SWT.

“Ketokohan dan keilmuan yang dimiliki beliau telah diakui sejumlah kalangan apalagi di lingkungan organisasi Nahdlatul ulama (NU) Kyai Wahab merupakan pencetus dasar-dasar kepemimpinan dalam organisasi NU.
Kebesaran berpikir dan berpendapat yang dipelopori Kyai Wahab merupakan warisan terpenting kepada kaum muslim Indonesia, ” terangnya.

Menurut Bupati, dengan adanya seminar ini dapat semakin memahami sikap kepahlawanan dan kecintaan bahwa hak kepada NU dan tanah air kita sudah seharusnya meneladani semua gerakan yang sudah ditorehkan untuk Indonesia dan membesarkan NU hingga saat ini.

“Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengajak para kyai dan ulama dan seluruh kaum muslimin untuk secara bersama-sama meneruskan perjuangan KH. Abdul Wahab Chasbullah guna mewujudkan kesalehan sosial baik secara individual maupun secara kolektif, karena tanggung jawab membangun bangsa bukan merupakan tanggung jawab pemerintah semata, tetapi merupakan tanggung jawab kita semua. Dan saya juga mengajak kepada para hadirin untuk selalu menyebarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin yakni ajaran yang lebih mengedepankan nilai toleransi dan moderat, ” tuturnya.

Ditempat sama Ketua umum Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang Dr.KH.M.Wafiyul Ahdi SH, M. Pd. I menyampaikan sebenarnya kegiatan seminar internasional merupakan ide spontan yang berada di pondok pesantren Bahrul ulum untuk mengikuti bersama-sama meramaikan peringatan 1 abad Nahdlatul ulama (NU).

” Sejak awal NU hadir untuk merespon kondisi dunia Islam, maka peringatan 1 abad NU ini kita ingin menghadirkan kembali, bagaimana komite Hijaz setidaknya adab kita dapat menjadi lebih tahu dari generasi-generasi kita,” ungkapnya.

Lanjut Wafiyul , peringatan 1 abad NU perlu dihidupkan dan diperingati kembali untuk mengingat peran-peran para ulama.

” Utusan dari rektor Uinsa dan Uin Maliki mengirim mahasiswa dan mahasiswi internasionalnya hadir diforum ini. Dan terimakasih kepada Lesbumi pengurus besar Nahdlatul ulama telah mendukung kegiatan ini dan mengirimkan foto serta dokumen komite Hijaz dan kita merasa tersanjung sebab sudah dikirimkan foto dokumen komite Hijaz tersebut, karena foto tersebut langka dan tidak banyak dipublikasikan. Dengan adanya seminar internasional dan pameran foto tersebut dapat menjadi lebih tahu tentang komite Hijaz dan peran-peran tokohnya yang ini sebagian dari kontribusi ulama-ulama Indonesia untuk merespon kondisi dunia Islam, “pungkasnya. (nes/hrp)