Cethik Geni dan Wiwit Tebang Tanda PG Tjoekir Siap Buka Giling

97

Jombang, Hobbykeren.com – Selamatan buka giling PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik gula Tjoekir tahun 2023 era baru sinergi baru pabrik gula Tjoekir petani dan seluruh stakeholder bersama mitra meraih laba dengan motto “Tiki Tibeh” (Mukti Siji Mukti Kabeh).

Tampak hadir Wakil Bupati Jombang, Forkopimcam, Petani Tebu, Devisi SGN Jatim yang ditandai dengan penyerahan tebu manten dari petani kepada General Manager, manager Tanaman, manager Instalasi, Manager Pengolahan, manager QA, manager Keuangan dan ketua serikat unit kerja PG Tjoekir. Perwakilan BNI.dan kepala desa Cukir Diwek Jombang. Bertempat di Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir. Senin (15/5/2023)

General Manager PG. Tjoekir Abdul Azis Purmali ketika sambutan menyampaikan, Selamatan buka giling sekaligus proses buka giling tahun 2023 yang akan dimulai pada 23 Mei, supaya Pabrik Gula. Tjoekir menjadi perusahaan yang sehat dan petaninya menjadi sejahtera.

“Sebentar lagi tugas mulia menanti kita semua yaitu pelaksanaan giling. Pabrik Gula Tjoekir diberi amanah oleh PT. SGN untuk memproduksi minimal 420.000 ton dengan rendemen sebesar 7,25 persen, tapi di setiap kegiatan internal selalu disampaikan bahwa tahun 2023 PG. Tjoekir ingin mencetak momentum untuk menghasilkan tebu sebanyak 500.000 ton. Hal ini bukan hal uang biasa, karena sejak 10 tahun yang lalu PG. Tjoekir sudah terbiasa mencatat sejarah. Luas area disekitar PG. Tjoekir sangat mendukung untuk hal tersebut,” ujarnya.

Lanjut Abdul Aziz, PG. Tjoekir kapasitas giling satu hari sekitar 3,800 ton setara dengan 650 armada truk angkutan tebu. Pabrik Gula Tjoekir disuport sebanyak 750 petani tebu dengan total penebang sebanyak 3200 penebang. Sehingga ini menjadi suatu ekosistem ekonomi tersendiri, bahwa PG. Tjoekir benar-benar bisa memberikan kontribusi kepada daerah, bangsa dan negara. Harapan kita semua PG. Tjoekir bisa terus tumbuh berkembang.

“Tahun ini PG. Tjoekir dengan petani menerapkan sistem bagi hasil, kita akan memprioritaskan bahwa rendemen itu sesuai dengan kualitas tebu yang petani kirim ke pabrik. Selain itu kami juga melakukan revisi sistem bagi hasil yang jauh lebih menarik dari tahun sebelumnya, dengan rendemen 7,5 maka petani akan mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi yaitu 5,26 Kg setiap kwintal tebu. Ini menunjukkan bahwa sebagai mitra kita harus sama-sama serius, dinamika ini perubahan yang luar biasa menuntut kita untuk selalu bekerja lebih baik. Teman-teman tehnik, tanaman dan pengolahan air yang di garda depan tunjukan kepada pemilik tebu, regulator serta pemerintah daerah, ” terangnya.

Pabrik Gula Tjoekir sudah siap menerima dan mengolah tebu dari petani, hal itu ditandai dengan kegiatan cethik geni serta wiwit tebang. Semoga dengan core value akhlak yang disampaikan di BUMN yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif semuanya bisa menjawab tantangan-tantangan yang semakin tidak mudah. Saya yakin dan optimis teman-teman bisa bahu membahu kerjasama untuk mewujudkan cita-cita itu semua, ungkapnya.

Ditempat sama Wakil Bupati Jombang Sumrambah menyampaikan, Indonesia luar biasa dalam bidang Pergulaan tingkat internasional pada akhir tahun 1800. Teringat gula berarti kembali ke masa akhir tahun 1800 dan awal tahun 1900. Sebab, dulu ada orang Semarang namanya Wing Tio Ham. Ia adalah raja gula Asia. Konon, diceritakan Wing Tio Ham memproduksi gula sendirian sebanyak 200.000 ton setiap tahunnya. Maka dari itu, kekayaannya waktu lalu sekitar 3 juta golden, sedangkan 1 goldennya bisa dibuat untuk membeli 200 porsi pecel,” ucapnya.

Menurut Sumrambah, waktu lalu produksi gula pemerintah hanya sekitar 1 juta ton, ditambah swasta rata-rata per tahunnya sekitar 2,3 juta ton. Jika Wing Tio Ham hidup dimasa sekarang maka 10% dari total hasil produksi nasional dapat dilakukan Wing Tio Ham sendiri.

” Dimana letak permasalahan tersebut sehingga produksi pergulaan semakin tidak kompetitif. Padahal, kita eksportir gula. Dulu sekitar akhir tahun 1.800 kantor perwakilan dagang Wing Tio Ham ada dibeberapa negara diantaranya, Singapura, Amerika, Inggris, Hongkong. Tapi, mengapa justru impor tidak lagi ekspor,” jelasnya.

Karena itu, wabup meminta dari perwakilan para petani untuk mengatakan terkait keluhannya, dan upaya pemerintah kabupaten Jombang harus bagaimana agar dapat menjadi daya dorong terhadap produksi pergulaan di kabupaten Jombang.

Sementara Perwakilan petani tebu, H. Imron Rosadi menyampaikan beberapa harapan kepada PG Tjoekir. Pertama, diharapkan PG Tjoekir dan petani tebu memiliki hubungan yang baik. Sehingga, dapat meningkatkan kerjasama yang baik agar kedua belah pihak.Terjalinnya hubungan yang baik akan memunculkan simbiosis mutualisme.

“Semakin banyaknya penampungan tebu di wilayah Kabupaten Jombang dan berdirinya pabrik gula baru di sekitar wilayah pabrik gula Jombang. Maka, kinerja karyawan dan manajemen pabrik harus ditingkatkan menjadi lebih baik. Tujuannya, memberikan kepercayaan dan profesionalitas dari pabrik gula terhadap petani,” pintanya.

Disampaikan juga oleh  kapala Divisi Internal Audit  dan Managemen Resiko Fajar Lazuardi mewakili Direktur Utama Sinergi Gula Nusantara, bahwa SGN membawahi 36 pabrik gula di Jawa timur, jadi untuk Jawa Timur itu merupakan wilayah pabrik gula yang paling banyak di Indonesia terdiri dari PTPN X dan PTPN XI pabrik gula Tjoekir salah satunya harapan PT SGN, Pabrik gula Tjoekir bisa memberikan laba seperti sebelumnya.

“Jadi untuk pabrik gula yang memberikan rendemen bagus itu salah satunya ada di Tjoekir. Pabrik gula Tjoekir merupakan pabrik gula andalan PT SGN. Apalagi Bapak Wakil Bupati Jombang sambutannya sangat luar biasa, dan dukungan Wakil Bupati Jombang memberikan dukungan kepada PT SGN Pabrik gula Tjoekir, dan mendukung pertanian,” pungkasnya.(tyas)