Jombang,hobbykeren.com – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian melaksanakan sosialisasi dan turun tanam tembakau musim tanam tahun 2025 pada lahan demplot agropreneur muda oleh Bupati Jombang Warsubi.
Turut hadir mendampingi Wabup Salmanufin Yazid, Kapolres AKBP Ardi Kurniawan, Dansatrad 222 Letlok Lek Ridar, Dandim 0814 Letkol Kav Devid, Kepala OPD terkait, Forpimcam Kabuh dan Kepala Desa se kecamatan Kabuh. Bertempat di Desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Senin (19/5/2025)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Much. Rony menyampaikan pemerintah daerah terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas komoditas unggulan pertanian, salah satunya tembakau. Selain itu, upaya tersebut juga untuk mendampingi petani dalam memahami tata kelola budidaya tembakau yang baik, mulai dari pemilihan bibit, pola tanam, pemupukan, hingga proses pascapanen.
“Kami ingin petani tembakau tidak hanya menanam, tapi juga paham bagaimana meningkatkan kualitas hasil panen. Dengan begitu, nilai jual tembakau bisa naik dan kesejahteraan petani meningkat,” ungkapnya.
Apalagi tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan, mendapatkan perhatian khusus melalui pendanaan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Kabupaten Jombang dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau lokal terbesar di Jawa Timur.
“Menurut data, luas tanam tembakau di Jombang pada tahun 2024 mencapai 6.154 ha, dengan produktivitas daun basah mencapai 17-20 ton per ha, yang merupakan angka yang cukup tinggi di tingkat Jawa Timur,” jelas Rony.
Sedangkan dukungan pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau terlihat dari alokasi anggaran APBD tahun 2025 untuk sarana dan prasarana budidaya serta peningkatan kapasitas SDM petani. Tanaman tembakau tumbuh baik pada musim kemarau, karena tidak memerlukan banyak air.
“Tetapi menurut perkiraan cuaca dari BMKG Karangploso Malang, musim kemarau yang seharusnya dimulai pada bulan April dipastikan mundur akibat gelombang El Niño. Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Pertanian hari ini mengadakan sosialisasi tentang penanaman tembakau dengan menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional dan BMKG,” papar Rony.
Sementara, Bupati Jombang Warsubi mengapresiasi atas semangat para petani di wilayah utara brantas dalam menjaga eksistensi komoditas tembakau. Menurutnya, tembakau merupakan salah satu potensi ekonomi penting di wilayah Jombang, khususnya di daerah-daerah dengan karakter tanah yang cocok untuk tanaman tersebut.
“Tembakau adalah komoditas khas yang perlu kita jaga dan kembangkan. Pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan, baik melalui penyuluhan, bantuan sarana produksi, maupun akses pasar. Saya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak swasta untuk memperkuat ekosistem tembakau di Jombang. Petani tidak boleh berjalan sendiri. Butuh kolaborasi agar rantai produksi dari hulu ke hilir bisa lebih efisien dan menguntungkan,” tegasnya.
Program tanam tembakau yang saat ini digalakkan juga bagian dari upaya pemerintah menggerakkan sektor pertanian berbasis kearifan lokal. Kita tidak hanya bicara soal hasil panen, tapi juga memberdayakan masyarakat desa agar mandiri secara ekonomi melalui pertanian.
“Kegiatan sosialisasi dan tanam ini juga menjadi ajang diskusi antara petani dan para pemangku kebijakan. Sejumlah perwakilan kelompok tani menyampaikan aspirasi mereka terkait kebutuhan pupuk bersubsidi, kestabilan harga panen, dan kemudahan akses modal usaha,” pungkasnya.(R)