Jombang, Hobbykeren.com – Dinas Pertanian support komoditas kopi Kabupaten Jombang dalam menghasilkan kopi yang berkualitas. Senin (20/03/2023).
Dinas Pertanian melalui Kasi Perkebunan Syafriel ketika ditemui di ruangannya menyampaikan pembibitan kopi di Kabupaten Jombang dilaksanakan oleh masing-masing petani kopi.
“Para petani kopi saat ini sudah terbiasa melakukan perbanyakan bibit kopi melalui sistem klonal (stek), Seperti yang kita ketahui, kopi adalah tanaman tahunan. Untuk panen raya kopi di Kabupaten Jombang biasanya pada bulan Agustus dimana kondisi kopi sudah petik merah. Panen tersebut bahkan diperkirakan bisa sampai bulan November. Namun, kopi juga tetap panen pada bulan lain. Hanya saja jumlah yang dipanen tidak sebanyak panen raya, ” ujar Syafriel.
Selama ini, Dinas Pertanian memberikan sosialisasi kepada para petani kopi. Selain sosialisasi, Dinas Pertanian juga memfasilitasi para petani kopi dengan sarana budidaya sampai bantuan pasca panen.
“Sejak tahun 2017 kita melaksanakan kegiatan sosialisasi, dari budidaya kopi sampai dengan penanganan pasca panen. Itu juga termasuk indikasi geografis kopi. Tujuannya, supaya jenis kopi ekselsa ini tidak dimiliki oleh kabupaten lain,” ucap Syarief.
Lanjutnya, kopi sudah mulai tumbuh berkembang dari Tahun 2021-2022. Kini, kopi sedang ramai peminat sehingga banyak bisnis kopi yang bertebaran di sepanjang jalan. Dengan uang 3 juta rupiah, Franchise kopi sudah bisa didapatkan. Hal tersebut menggerakkan para milenial, termasuk inisiasi di Wonosalam yang bernama Asosiasi Kopi Wonosalam.
“Ketika tren minum kopi menjadi naik, sehingga menjadi peluang Kabupaten Jombang memberikan support untuk petani dalam rangka mengembangkan kopi yang ada di Wonosalam,” tandasnya.
Tidak hanya itu, Dinas Pertanian juga telah memberikan support kepada para petani berupa pemberian alat bantu.
“Pada tahun 2017 Dinas Pertanian telah memberikan bantuan alat gunting pangkas sejumlah 250 unit, tahun 2018 telah memberikan bantuan mesin pulper pengupas kulit kopi sebanyak 5 unit, tahun 2019 dibagikan moisture meter (mesin pengukur kadar air kopi) untuk 5 poktan (kelompok tani) dan bantuan mesin pengering kopi sebanyak 5 unit ke 5 poktan, tahun 2020 mesin huller 2 unit, terpal 100 lembar, 50 hester elektrik, pada tahun 2021 telah diberikan pasca panen pengolahan kopi seperti roasting (alat pemanggang kopi), glinder (alat penghalus kopi) dan sealer. Bahkan ketika panen, petani juga difasilitasi. Seperti kemarin beberapa kali pelaku usaha kopi dilibatkan di pameran mulai dari inagrow (Investment agrobisnis khusus produk perkebunan) mewakili Jatim, ketika Jatim fair, dan pameran di Sumedang. Petani milenial juga telah dikirimkan untuk pelatihan bagaimana penanganan kopi pasca panen yang benar. Dan nantinya bisa menjadi penggerak ke para petani kopi yang lain.
Dan kita berharap pelaku usaha kopi di Jombang lebih bersemangat untuk berkembang dan bersaing menghasilkan produk kopi yang berkualitas, ” ungkapnya.
Perlu diketahui, luas area kopi di Kabupaten Jombang untuk jenis Arabika seluas 117,2 ha dengan produksi 55,1 ton. Sedangkan Robusta seluas 1176,4 ha dengan produksi 800 ton. Dan luas area Ekselsa 658 ha dengan produksi 388,2 ton. Jadi, total luas area kopi adalah 1951,6 ha. Kopi sendiri menjadi komoditas perkebunan terbesar ketiga di Kabupaten Jombang. Untuk ekspor, tahun 2022 sebanyak 12 ton. Tahun ini diharapkan bisa ekspor ke Jerman 8 ton. (tyas)